Showing posts with label Networking. Show all posts
Showing posts with label Networking. Show all posts

Dec 24, 2012

Mengenal IP Address


IP Adress digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin. IP Adress adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang di bagi menjadi 4 bagian yang masing–masing bagian itu terdiri dari 8 bit (sering disebut IPV4). Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP, maka umumnya penaman yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.
Misalkan:
11000000.10101000.00001010.00000001
192 . 168 . 10 . 1
Sebelum menggunakan alamat IP, pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah cara mengubah angka biner ke desimal dan sebaliknya.Cara yang termudah adalah dengan memperhatikan langkah-langkah di bawah ini.
Setiap angka biner 1 bergantung pada posisinya didalam kelempok binernya ,memiliki nilai desimal tertentu seperti pada rangkaian di bawah ini.
Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Angka biner 0 tentu memiliki nilai desimal 0 juga. Dengan menjumlahkan nilai-nilai desimal yang berkaitan maka kita dapat menghitung angka desimal dari satu kelompok angka biner. Contoh:
Angka biner:11001011

1 1 0 0 1 0 1 1 Desimal
128 64 0 0 8 0 2 1 203
128+64+0+0+8+0+2+1=203
Cara menghitung nilai biner dari angka desimal yang diketahui adalah dengan metode membagi angka desimal dengan angka 2,sambil memperhatikan hasil sisa pembagian.contoh :
Desimal = 203
203 : 2 = 101 sisa 1
101 : 2 = 50 sisa 1
50 : 2 = 25 sisa 0
20 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 diketahui di posisi akhir 1

Dari pembagian diatas, angka biner adalah angka sisa yang dibaca dari bawah keatas yaitu 11001011.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya,Alamat IP terdiri dari atas 32 bit angka biner,yang ditulis dalam 4 kelompok,terdiri atas 8 bit (oktet) dengan di pisah oleh tanda titik.
Contohnya seperti dibawah ini :

11000000.00010000.00001010.0000001

Atau dapat juga ditulis dalam bentuk 4 kelompok angka desimal (0-255) seperti contoh berikut :

192.16.10.1

Yang secara simbolik dapat dituliskan sebagai 4 kelompok angka sebagai berikut :

w.x.y.z

Alamat IP terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID alamat dari jaringan, sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan.
Dalam contoh dibawah ini , alamat jaringan ( Network ID ) yang sering juga disebut juga Network address adalah 192.16.10.0 , sedangkan alamat IP dari masing-masing server dan workstation adalah 192.16.10.1 , 192.16.10.2, 192.16.10.3 dan 192.16.10.4.
Beberapa jumlah kelompok angka yang termasuk Network ID dan berapa termasuk host ID , tergantung pada kelas dari alamat IP yang dipakai . kelas IP dibagi menjadi tiga kelas seperti dalam tabel berikut ini:
Kelas Network ID Host ID Defaut subnet mask :
  • w. x.y.z 255.0.0.0
  • w.x y.z 255.255.0.0
  • w.x.y Z 255.255.255.0
Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut :
  1. Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka biner 0.
  2. Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10
  3. Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka biner 110
Oleh sebab itu, alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka desimal tertentu pada oktet pertama.
Kelas Range Jumlah Network Maksimum Jumlah host maksimum :
  • 1-126 127 16777214
  • 128-191 16384 65534
  • 92-223 2097152 254
Disamping itu ada pula beberapa aturan tambahan yang perlu anda ketahui , yaitu:
  1. Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback
  2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
  3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika kita tarik kesimpulan dari penjelasan diatas maka dapat kita kelompokan IP secara detail dari mulai Network ID dengan Host ID nya menjadi seperti berikut :
Kelas Mulai Sampai Subnet mask
  • 1.0.0.1 126.255.255.255 255.0.0.0
  • 128.1.1.0 191.255.255.255 255.255.0.0
  • 192.0.0.1 223.255.255.255 255.255.255.0
Selain kelas A,B dan C yang seringkali dipakai, sebenarnya masih ada lagi kelas D dan E yang jarang dipakai. Kelas D digunakan untuk alamat multicast, dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1110. Sedangkan kelas E dipersiapkan untuk secara ekseperimentasi, dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1111.
2.4. Alamat IP Privete
IANA (Internet Assigned Number Authority ) telah menentukan tiga blok alamat IP privete, yang dapat kita lihat pada tabel berikut :
Kelas Mulai Sampai Subnet mask
  • 1.0.0.0 126.255.255.255 10/8 Prefix
  • 172.16.0.0 172.31.255.255 172.16/12 Prefix
  • 192.168.0.0 192.168.255.255 192.168/16 Prefix
Penggunaan IP private ini hanya digunakan dilingkungan secara unik dalam sebuah LAN atau beberapa jaringan yang sepakat menggunakanya sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain didalam jaringan intranetnya sendiri.
Untuk menggunakan alamat IP private ini kita tidak perlu berkoordinasi dengan IANA atau dengan sebuah internet registry. Sumber 2.5. Broadcasting
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bit-bit dari Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya berupa angka biner 0 dan 1. Apabila semua Network ID dan Host ID semuanya berupa angka biner 1, yang dapat ditulis sebagai 255.255.255.255, maka alamat ini disebut dengan flooded broadcast.
Jika host ID berupa angka biner 0, alamat IP ini menyatakan alamat Network dari jaringan yang bersangkutan, jika host ID semuanya berupa angka biner 1, maka alamat IP ini ditujukan bagi semua host didalam jaringan yang bersangkutan yang di pergunakan untuk mengirim pesan (broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan local contoh :
Alamat IP : 192.168.0.1
Subnetmask : 255.255.255.0
Dapat ditulis : 192.168.0/24
2.6. Subnetting
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.tujuan dalam melakukan Subnetting ini adalah :

1. Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam suatu jariangan atau tidak.
3. Keteraturan
3.1.Kelas A subnet :
11111111.00000000.00000000.00000000 (255.0.0.0)
3.2.Kelas B subnet :
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
3.3.Kelas C subnet :
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)

Misal suatu jaringan dengan IP jaringan 192.168.10.0 ingin membagi menjadi 5 jaringan kecil (masing-masing 48 host) yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan tersebut langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi IP jaringan tersebut (192.168.10.0 <- 255="255" 48="48" :=":" adalah="adalah" bahwa="bahwa" berikut="berikut" blok-blok="blok-blok" blok="blok" br="br" c="c" dari="dari" host.="host." ip="ip" kelas="kelas" ketahui="ketahui" kita="kita" maka="maka" masing-masing="masing-masing" mempunyai="mempunyai" menjadi="menjadi" minimal="minimal" perhitungannya="perhitungannya" sebagi="sebagi" seperti="seperti" telah="telah" terdiri="terdiri" tiap-tiap="tiap-tiap" yang="yang"> 255/5 = 51
masing-masing subnet mempunyai 49 alamat IP (masing-masing diambil 2 untuk IP broadcast dan IP network).
Berikut adalah pengelompokan dari jaringan-jaringan tersebut :
  • 192.168.10.0 – 192.168.10.50 digunakan oleh jaringan 1
  • 192.168.10.51 – 192.168.10.101 digunakan oleh jaringan 2
  • 192.168.10.102 – 192.168.10.152 digunakan oleh jaringan 3
  • 192.168.10.153 – 192.168.10.203 digunakan oleh jaringan 4
  • 192.168.10.204 – 192.168.10.224 digunakan oleh jaringan 5
Subnetting diperlukan agar host pada satu jaringan tidak dapat mengakses host pada jaringan lain secara langsung.
Untuk pembagian 51 host :
51 = 00110011 (biner). Nilai 8 bit tertinggi dari subnetting kelas C adalah : 255 = 11111111 00110011
------------(negasi)
11001100 (8 bit terakhir dari subnet kelas C) = 204
maka IP subnetmask nya : 255.225.255.204

(Sumber : Denbayan)

Dec 23, 2012

Cara Membuat Wireless Sharing Windows 8


Membuat Wireless Ad Hoc dengan Netsh Utilitas
Netsh Utilitas pertama kali diaplikasikan pada Windows Vista lalu kemudian dipakai juga pada Windows Server 2008, Windows 7 dan Windows 8. Dengan Netsh Utilitas ini memungkinkan kita untuk mengkonfigurasi WLAN. Langsung saja ke langkah-langkah pembuatan Wireless Ad Hoc menggunakan Netsh Utilitas.

Buka Command Prompt (CMD)
Masuk ke Start Menu pada windows 8 dan ketikan cmd kemudian klik kanan dan pilih Run as administrator. atau lebih gampangnya klik icon Windows + X, lalu klik A


Cek Fitur Driver Wireless
Untuk membuat wireless ad hoc pertama-tama driver wireless anda harus support Fitur Hosted Network. Cara mengeceknya cukup ketikan perintah netsh wlan show drivers di layar cmd tadi.
Jika hasilnya No anda mencoba untuk update driver wireless anda, namun dalam beberapa kasus NIC ada yang tidak mendukung fitur ini, untuk memastikannya anda perlu mengecek fitur NIC anda.


Konfigurasi Koneksi Wireless Ad Hoc
Selanjutnya anda ketikkan netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid= key=. ssid ini akan tampil ketika anda melakukan scaning jaringan wireless di perangkat lain, dan key untuk security-nya, disesuaikan dengan kebutuhan anda.



Aktifkan Fitur Hosted Network
Langkah selanjutnya anda hanya tinggal mengaktifkannya. Ketikkan netsh wlan start hostednetwork pada jendela cmd anda. Pastikan network connections wireless anda telah aktif.


Sampai langkah ini pembuatan Wireless Ad Hoc sudah selesai dan sudah bisa di pindai di perangkat lain, namun untuk sharing koneksi internetnya anda perlu melakukan beberapa langkah lainnya.

Setting Internet Connection Sharing (ICS) Windows 8

Aktifkan Fitur ICS (Internet Connection Sharing)
Buka Start Menu kemudian ketikkan ncpa.cpl, akan nampak Network Wireless Adapter anda dan Hosted Network Virtual Adapter yang telah anda buat pada langkah sebelumnya. Klik kanan pada Network Wireless Adapter pilih Properties kemudian pilih tab Sharing, centang menu Allow other network users to connect through this computer's. Pada bebepa kasus ada yang memerlukan setting Home networking connection, jika ada menu ini pilih Hosted Network Virtual yang telah anda buat (dalam kasus saya Local Area Connection* 11) . Klik Ok untuk menyimpan konfigurasi.


Sharing koneksi internet melalui wireless ad hoc telah berhasil anda buat, selanjutnya pada perangkat berbeda anda tinggal koneksikan dengan wireless ad hoc yang tertera sesuai dengan nama ssid yang telah anda buat tadi. Setting IP Address perangkat anda secara dynamic (DHCP) dalam artian dikosongkan.

Jika pada mode DHCP tidak berjalan coba anda cek settingan IP Address Hosted Network Virtualnya dengan cara klik kanan pada Hosted Network Virtual Adapter pilih properties kemudian pilih TCP/IPv4 dan klik propertis. Lihat IP Address yang tertera, kemudian jadikan IP tersebut sebagai gateway di perangkat lain.



Sebagai contoh setting IP Address untuk perangkat yang terhubung ke Wireless Ad Hoc:
IP Adress: 192.168.137.2 (boleh berbeda)
Subnet mask: 255.255.255.0
Default gateway: 192.168.137.1 (disesuaikan dengan IP Hosted Network Virtual anda tadi)
DNS: 8.8.8.8

Perangkat yang terhubung ke jaringan wireless ad hoc anda pun kini sudah bisa menikmati jaringan internet yang anda sharing, mudah-mudahan artikel tentang cara membuat wireless ad hoc untuk sharing koneksi internet di windows 8 ini bisa bermanfaat bagi anda.

*(sumber :  lintastasik)